Dalam dunia fotografi digital, teknologi terus berkembang pesat. Salah satu inovasi yang cukup menggemparkan komunitas fotografi profesional adalah kemunculan Panono, kamera bola 360 derajat yang menawarkan pengalaman visual imersif dan kualitas gambar super tajam. Saya, sebagai penulis utama di Kameradigital.co.id dan praktisi kamera digital selama lebih dari 15 tahun, akan membedah secara mendalam fitur, keunggulan, serta perbandingan Panono dengan kamera 360 lainnya.
Desain dan Inovasi Unik Kamera Panono
Sebelum kita membahas keunggulan teknis Panono, mari kita bahas dulu bentuk dan filosofi desainnya. Kamera ini menawarkan pendekatan berbeda dari kamera 360 lain di pasaran.
Panono memiliki bentuk bola berdiameter sekitar 11 cm dan bobot 480 gram. Kamera ini bukan hanya sekadar unik secara bentuk, tetapi juga menghadirkan pendekatan baru dalam memotret: kamera ini bisa dilempar ke udara dan secara otomatis mengambil gambar ketika mencapai titik tertinggi. Metode ini menghasilkan gambar yang simetris dan imersif dari seluruh lingkungan sekitar.
Teknologi Tangkap 360 Derajat Berkualitas Tinggi
Inilah aspek utama yang membuat Panono unggul di kelasnya. Teknologi yang disematkan benar-benar difokuskan untuk menghasilkan kualitas visual yang jauh di atas rata-rata.
Panono dilengkapi dengan 36 modul kamera beresolusi masing-masing 3 megapiksel. Secara total, kamera ini mampu menghasilkan gambar panorama 108 megapiksel dalam format 360 derajat. Ini adalah salah satu resolusi tertinggi yang tersedia untuk kamera konsumen di segmen 360.
Sistem Pengolahan Cloud
Pengolahan citra menjadi salah satu faktor penentu kualitas akhir. Panono mengandalkan pendekatan berbasis cloud untuk memastikan hasil akhir yang presisi.
Salah satu kekhasan dari Panono adalah sistem pemrosesan gambar berbasis cloud. Setelah gambar diambil, file mentah (RAW) dikirim ke server Panono, kemudian dirakit (stitched) menjadi gambar utuh melalui pemrosesan algoritmik. Ini memastikan hasil akhir bebas dari distorsi atau stitching error yang sering terjadi pada kamera 360 biasa.

Spesifikasi Kamera Panono
Untuk memahami kemampuan teknis Panono secara lebih mendalam, berikut ini adalah tabel spesifikasi lengkapnya:
Fitur | Detail |
---|---|
Resolusi Total | 108 MP (36 x 3 MP sensor) |
Jumlah Kamera | 36 unit |
Format Gambar | JPEG, Panoramic (stitched via cloud) |
Penyimpanan Internal | 16 GB |
Konektivitas | Wi-Fi, USB |
Kontrol | Aplikasi mobile (iOS/Android) |
Daya | Baterai isi ulang 2600 mAh |
Dimensi | 11 cm diameter |
Berat | 480 gram |
Penggunaan | Dilempar, dipasang tripod, atau digunakan secara genggam |
Kelebihan Panono Dibanding Kamera 360 Lainnya
Apa yang membedakan Panono dari kompetitor lainnya? Berikut ini adalah keunggulan utama yang dimiliki kamera ini jika dibandingkan dengan rival sekelasnya.
1. Resolusi Terbaik di Kelasnya
Dibandingkan dengan Ricoh Theta Z1 (23 MP) atau Insta360 One X2 (18 MP), Panono unggul jauh dalam hal resolusi. Ini menjadikannya pilihan utama untuk dokumentasi lingkungan arsitektural, wisata virtual, dan visualisasi profesional.
2. Stitching Nyaris Sempurna
Pemrosesan berbasis cloud Panono menawarkan stitching yang sangat akurat. Berbeda dengan kamera seperti GoPro Max atau Ricoh Theta, yang sering menghasilkan stitching error di area sambungan lensa.
3. Desain Interaktif
Fitur lemparan untuk pengambilan gambar menjadikan Panono sangat cocok untuk foto grup atau pemandangan terbuka, sesuatu yang tidak dimiliki oleh kamera 360 lainnya.
Perbandingan dengan Kamera 360 Populer Lainnya
Untuk memberikan konteks yang lebih luas, berikut adalah perbandingan antara Panono dan kamera 360 populer lainnya yang beredar di pasar saat ini:
Kamera | Resolusi Total | Jumlah Lensa | Format Output | Sistem Stitching | Harga Estimasi |
---|---|---|---|---|---|
Panono | 108 MP | 36 | JPEG/360 panorama | Cloud-based | $2.000 |
Ricoh Theta Z1 | 23 MP | 2 | JPEG, RAW | Internal stitching | $1.000 |
Insta360 One X2 | 18 MP | 2 | JPEG, Video 5.7K | Real-time stitching | $430 |
GoPro Max | 16.6 MP | 2 | JPEG, Video 5.6K | Real-time stitching | $500 |
Kandao QooCam 8K | 29.4 MP (foto) | 2 | JPEG, Video 8K | On-device stitching | $600 |

Kekurangan Kamera Panono
Tidak ada teknologi yang sempurna, begitu pula dengan Panono. Ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum membelinya.
Meskipun unggul dalam kualitas, Panono tidak luput dari kekurangan:
- Harga mahal: Dengan harga sekitar $2.000, kamera ini jelas bukan untuk pengguna kasual.
- Proses cloud-only: Tanpa koneksi internet, hasil foto tidak dapat diakses dengan optimal.
- Ukuran besar dan tidak saku-friendly: Dibandingkan kamera 360 seperti Insta360 One X2, Panono lebih sulit dibawa bepergian secara praktis.
Siapa yang Cocok Menggunakan Panono?
Tidak semua orang membutuhkan kamera 360 dengan resolusi setinggi ini. Panono dirancang untuk segmen tertentu yang benar-benar membutuhkan keunggulan visual.
Panono sangat cocok bagi:
- Profesional arsitektur dan interior design yang membutuhkan dokumentasi 360 dengan detail tinggi.
- Industri pariwisata untuk pembuatan konten virtual tour.
- Peneliti, ilmuwan, dan pembuat film dokumenter yang membutuhkan tangkapan gambar realistik dan luas.
Panono, Kamera 360 yang Serius
Dari semua ulasan dan pengujian yang telah kami lakukan, satu hal yang jelas: Panono bukan kamera 360 biasa.
Dengan 36 lensa dan resolusi 108 MP, kamera ini menyasar pengguna profesional yang menuntut kualitas visual terbaik dan presisi dalam stitching. Jika Anda seorang profesional yang menekuni bidang visualisasi atau dokumentasi ruang secara menyeluruh, maka Panono adalah salah satu pilihan terbaik saat ini. Namun, jika Anda hanya ingin membuat konten media sosial sehari-hari, ada baiknya Anda melirik kamera seperti Insta360 atau Ricoh Theta yang lebih portabel dan ramah anggaran.
Sebagai penutup, Panono adalah bukti nyata bahwa fotografi 360 bisa mencapai kualitas luar biasa ketika teknologi didorong hingga batasnya. Dan sebagai pakar kamera digital di Kameradigital.co.id, saya bisa menyimpulkan: Panono bukan sekadar inovasi, tapi lompatan besar dalam dunia fotografi panorama.