Fujifilm X100F adalah salah satu kamera digital paling ikonik di kelas compact premium. Dirilis pada awal 2017, kamera ini tetap menjadi pilihan utama bagi para fotografer jalanan, travel, dan penggemar desain klasik. Sebagai penulis senior di kameradigital.co.id, saya telah menguji berbagai kamera dari beragam segmen, namun Fujifilm X100F selalu menempati tempat spesial karena keunikannya yang sulit disaingi.
Dalam artikel ini, saya akan membahas secara mendalam performa, keunggulan, kekurangan, serta membandingkannya dengan kompetitor terdekatnya. Artikel ini ditujukan untuk para fotografer yang menginginkan kualitas gambar tinggi dalam bodi ringkas, tanpa mengorbankan kontrol manual dan estetika klasik.
Desain dan Build Quality: Gaya Retro, Kualitas Modern
Fujifilm X100F mempertahankan desain klasik khas seri X100 dengan balutan bodi magnesium alloy yang kokoh. Dial fisik seperti shutter speed, exposure compensation, dan ISO menjadikan pengalaman pengguna sangat tactile dan intuitif, mengingatkan pada kamera analog era 80-an.
Pegangan kamera lebih ergonomis dibanding pendahulunya (X100T), membuatnya lebih nyaman di tangan meski digunakan dalam waktu lama. Ukurannya yang compact menjadikannya kamera yang ideal untuk street photography tanpa menarik perhatian berlebih.

Spesifikasi Teknis Fujifilm X100F
Berikut adalah spesifikasi lengkap Fujifilm X100F yang kami rangkum:
Spesifikasi | Detail |
---|---|
Sensor | APS-C X-Trans CMOS III 24.3MP |
Prosesor | X-Processor Pro |
Lensa Tetap | 23mm f/2 (setara 35mm di full-frame) |
ISO | 200 – 12.800 (expandable ke 100 – 51.200) |
Kecepatan Rana | 1/4000s mekanik, 1/32000s elektronik |
Autofokus | 91 titik (hingga 325 titik dalam mode tertentu) |
Viewfinder | Hybrid OVF/EVF (2.36 juta titik untuk EVF) |
Layar | 3 inci, fixed, 1.04 juta titik |
Video | Full HD 1080p @60fps |
Wi-Fi | Ya |
Baterai | NP-W126S, sekitar 390 shot per charge |
Berat | 469 gram (termasuk baterai) |
Dimensi | 126.5 x 74.8 x 52.4 mm |
Kualitas Gambar: Warna dan Detail yang Konsisten
Sensor X-Trans CMOS III 24.3MP milik X100F memberikan kualitas gambar yang luar biasa tajam dan kaya warna. Fujifilm telah lama dikenal karena simulasi filmnya, dan X100F hadir dengan berbagai pilihan seperti Provia, Velvia, dan Acros yang legendaris. Hasil JPEG langsung dari kamera sangat memukau bahkan tanpa proses editing.
Lensa 23mm f/2 fixed lens yang digunakan sangat tajam di seluruh aperture, dan performanya tetap solid bahkan dalam kondisi low light. Bokeh yang dihasilkan juga cukup lembut dan natural, cocok untuk portrait maupun street candid.

Performa Autofokus dan Kecepatan
Salah satu peningkatan signifikan dibanding X100T adalah sistem autofokus. Dengan 91 titik fokus yang bisa ditingkatkan menjadi 325, X100F menawarkan kecepatan fokus yang jauh lebih baik. Dalam penggunaan real-life, kamera ini sangat responsif untuk objek diam maupun bergerak perlahan.
Meski bukan yang tercepat dalam memotret aksi cepat, untuk genre seperti travel, street, dan portrait, kecepatan autofokus X100F sudah lebih dari cukup.
Fitur Khusus dari Fujifilm X100F
Berikut adalah fitur khusus dari Fujifilm X100F yang menjadikannya unik di kelas kamera compact premium:
๐ฏ 1. Viewfinder Hybrid (OVF + EVF)
Fujifilm X100F memiliki viewfinder hybrid yang memungkinkan pengguna beralih antara optical viewfinder (OVF) dan electronic viewfinder (EVF). Fitur ini sangat jarang ditemukan di kamera lain dan memberi fleksibilitas tinggi saat membidik, baik secara klasik maupun digital.
๐๏ธ 2. Film Simulation Modes
X100F dilengkapi dengan berbagai simulasi film legendaris Fujifilm, termasuk:
- Velvia (Vivid): Warna mencolok untuk lanskap
- Provia (Standard): Serba guna dan netral
- Astia (Soft): Nada lembut untuk portrait
- Acros: Simulasi film hitam-putih dengan grain yang realistis
Fitur ini sangat dihargai fotografer karena menghasilkan JPEG artistik langsung dari kamera.
๐ฒ 3. Digital Teleconverter
Meskipun lensanya tetap 23mm (setara 35mm full-frame), X100F menyediakan mode Digital Teleconverter untuk mengubah perspektif menjadi 50mm dan 70mm (ekuivalen) secara digital, tanpa memerlukan cropping manual.
๐ 4. Joystick Fokus (Focus Lever)
Joystick kecil di belakang bodi memungkinkan pemilihan titik fokus dengan cepat dan presisiโfitur yang sangat berguna saat menggunakan manual focus atau saat memotret dengan banyak objek.
๐ 5. Shutter Dual Mode (Mechanical + Electronic)
- Mechanical shutter hingga 1/4000 detik
- Electronic shutter hingga 1/32.000 detik
Kombinasi ini memungkinkan pemotretan di siang hari bolong dengan bukaan lebar tanpa overexposure.
๐ 6. Leaf Shutter dan Built-in ND Filter
- Leaf shutter memungkinkan pemotretan flash hingga kecepatan tinggi tanpa efek rolling shutter.
- ND filter internal 3-stop sangat bermanfaat untuk long exposure di siang hari atau penggunaan aperture besar.
๐ 7. Wi-Fi Terintegrasi
Meskipun belum mendukung Bluetooth seperti X100V, Wi-Fi internal memudahkan pengguna untuk memindahkan foto ke smartphone, mengendalikan kamera dari jarak jauh, dan membagikan hasil secara instan.
Kelebihan Fujifilm X100F
- Desain premium dengan kontrol manual lengkap
- Kualitas gambar dan warna khas Fujifilm
- Ukuran ringkas dan ringan, ideal untuk travel
- Viewfinder hybrid sangat fleksibel
- Simulasi film yang artistik dan beragam
Kekurangan Fujifilm X100F
- Tidak ada layar sentuh atau tilt screen
- Tidak mendukung perekaman video 4K
- Fixed lens (tidak bisa diganti), meski ini justru jadi keunikan tersendiri
- Harga cukup tinggi untuk kamera dengan lensa tetap

Perbandingan dengan Kompetitor: Ricoh GR III dan Leica Q
Fujifilm X100F vs Ricoh GR III
Ricoh GR III menjadi pesaing utama di segmen kamera premium compact. Keduanya memiliki sensor APS-C, namun GR III unggul dalam portabilitas karena ukurannya lebih kecil. Akan tetapi, X100F menawarkan viewfinder hybrid dan kontrol manual yang lebih lengkap, sementara Ricoh GR III sepenuhnya mengandalkan layar LCD.
Fujifilm X100F vs Leica Q
Leica Q berada di kelas harga yang jauh lebih tinggi, dengan sensor full-frame dan lensa 28mm f/1.7. Kualitas gambar Leica Q memang lebih unggul secara teknis, namun X100F menawarkan nilai luar biasa dengan harga yang jauh lebih terjangkau dan kontrol yang serupa dari segi estetika dan operasional.
Fitur | Fujifilm X100F | Ricoh GR III | Leica Q |
---|---|---|---|
Sensor | APS-C 24.3MP | APS-C 24.2MP | Full-frame 24MP |
Lensa | 23mm f/2 | 28mm f/2.8 | 28mm f/1.7 |
Viewfinder | Hybrid OVF/EVF | Tidak ada | EVF (3.68M-dot) |
Layar | 3″ non-tilt | 3″ touch, fixed | 3″ touch, fixed |
Berat | 469g | 257g | 640g |
Harga (rata-rata) | ~Rp18-20 juta | ~Rp15-17 juta | ~Rp70 juta |
Kamera Legendaris untuk Para Pecinta Fotografi
Fujifilm X100F bukan kamera untuk semua orang. Ia tidak memiliki lensa zoom, tidak bisa diganti lensanya, dan bukan pula kamera untuk vlogging modern. Namun bagi pecinta fotografi sejati yang mengutamakan pengalaman memotret yang immersive, kualitas gambar ciamik, dan desain yang mengundang nostalgia, X100F adalah paket sempurna.
Bahkan hingga saat ini, meski sudah ada penerusnya seperti X100V dan X100VI, X100F tetap menjadi kamera yang sangat layak dimiliki. Ia adalah bukti bahwa kamera tidak hanya alat dokumentasi, tapi juga perpanjangan dari mata dan rasa seorang fotografer.
Sebagai pakar kamera digital di kameradigital.co.id, saya bisa dengan yakin merekomendasikan Fujifilm X100F kepada siapa pun yang ingin menyelami dunia fotografi dengan sentuhan seni dan rasa.