Sebagai seorang penulis senior dan pakar kamera dari kameradigital.co.id, saya sudah bertahun-tahun mengamati perkembangan dunia fotografi, termasuk lonjakan popularitas kamera mirrorless. Namun di balik segala kelebihan dan pujian yang diberikan, kamera mirrorless juga menyimpan sejumlah kekurangan yang tidak bisa diabaikan begitu saja, terutama bila dibandingkan dengan kamera DSLR atau compact high-end. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa saja kelemahan kamera mirrorless, lengkap dengan tabel spesifikasi, dan perbandingan dengan produk kamera sejenis.
Sekilas Tentang Kamera Mirrorless
Kamera mirrorless, sesuai namanya, adalah kamera tanpa cermin pemantul (mirror) seperti yang terdapat pada DSLR. Teknologi ini memungkinkan bodi yang lebih ringkas, ringan, dan lebih senyap. Namun, ada beberapa aspek yang belum mampu melampaui atau bahkan menyamai keunggulan kamera DSLR.

Kekurangan Kamera Mirrorless
1. Daya Tahan Baterai Lebih Pendek
Salah satu kekurangan paling mencolok dari kamera mirrorless adalah efisiensi baterainya. Tanpa adanya jendela bidik optik (OVF), semua aktivitas membidik bergantung pada layar LCD atau electronic viewfinder (EVF) yang cukup menguras daya.
2. Keterbatasan Pilihan Lensa (terutama untuk sistem baru)
Brand seperti Canon EOS M dan Nikon Z sempat mengalami keterbatasan dalam lini lensa native mereka. Meskipun adaptor memungkinkan penggunaan lensa DSLR, kualitas dan kecepatan autofokus seringkali tidak seoptimal penggunaan lensa native.
3. Overheating (Terutama Saat Rekaman Video)
Beberapa model mirrorless mengalami kendala suhu berlebih saat digunakan untuk perekaman video berkualitas tinggi, seperti 4K atau 8K. Ini cukup mengganggu bagi videografer profesional.
4. Autofokus Kurang Andal dalam Kondisi Minim Cahaya
Meski mirrorless saat ini memiliki performa autofokus yang sangat baik, dalam kondisi pencahayaan rendah, sebagian model masih kalah cepat dan akurat dibandingkan DSLR yang menggunakan phase-detection berbasis cermin.
5. Ketahanan dan Ergonomi Kurang untuk Penggunaan Ekstrem
Karena bodi lebih kecil dan ringan, banyak kamera mirrorless tidak dilengkapi dengan weather-sealing dan grip ergonomis sekuat DSLR profesional seperti Canon EOS 1D-X atau Nikon D6.
6. Lag pada EVF
Walau kualitas EVF sudah meningkat pesat, tetap saja masih ada jeda (lag) antara gerakan nyata dengan tampilan di jendela bidik digital, terutama saat membidik subjek yang bergerak cepat.

Tabel Perbandingan Spesifikasi: Mirrorless vs DSLR
Fitur | Kamera Mirrorless | Kamera DSLR |
---|---|---|
Sistem Bidik | Electronic Viewfinder (EVF) / LCD | Optical Viewfinder (OVF) |
Ukuran Bodi | Lebih kecil dan ringan | Lebih besar dan berat |
Daya Tahan Baterai | 250 – 500 jepretan per charge | 800 – 1500 jepretan per charge |
Pilihan Lensa | Terbatas untuk sistem baru | Sangat banyak dan mapan |
Autofokus | Contrast & Phase Detection (on sensor) | Phase Detection berbasis cermin |
Ketahanan Cuaca | Umumnya minim weather-sealing | Banyak model dengan full sealing |
Kinerja di Low Light | Tergantung model, kadang inferior | Lebih andal pada model high-end |
Video Recording | Unggul dalam fitur video | Mulai tertinggal untuk perekaman |
Harga Awal | Sedang ke tinggi | Bervariasi, banyak pilihan terjangkau |
Studi Kasus: Sony A6400 vs Canon EOS 90D
Sony A6400 (Mirrorless)
- Sensor: APS-C 24.2 MP
- Baterai: ~410 jepretan
- ISO: 100 – 32000
- Video: 4K/30p
- Berat: 403 gram
- Harga: Rp 13 jutaan
Canon EOS 90D (DSLR)
- Sensor: APS-C 32.5 MP
- Baterai: ~1300 jepretan
- ISO: 100 – 25600
- Video: 4K/30p
- Berat: 701 gram
- Harga: Rp 16 jutaan
Analisis Perbandingan
Sony A6400 unggul dari sisi portabilitas dan performa video. Namun Canon 90D lebih unggul dalam daya tahan baterai, grip ergonomis, dan ketangguhan di lapangan. Autofokus Canon 90D juga lebih cepat saat memotret aksi cepat di event olahraga.
Apakah Kamera Mirrorless Cocok untuk Semua Orang?
Tidak semua fotografer membutuhkan kamera yang ringan dan kecil. Fotografer lanskap, olahraga, atau jurnalistik masih banyak yang memilih DSLR untuk kehandalan dan fleksibilitasnya. Sebaliknya, traveler dan content creator video lebih condong ke kamera mirrorless karena kepraktisan dan kemampuan videonya.
📸 Pendapat Pakar Fotografi tentang Kekurangan Kamera Mirrorless
1. John Peltier – Fotografer Profesional & Travel Blogger
John Peltier menyoroti beberapa kelemahan utama kamera mirrorless:
- Paparan Sensor: Saat mengganti lensa pada kamera mirrorless, sensor langsung terekspos ke lingkungan, meningkatkan risiko debu dan kotoran menempel pada sensor.
- Baterai Cepat Habis: Penggunaan EVF dan layar LCD secara terus-menerus menguras daya baterai lebih cepat dibandingkan DSLR.
- Ergonomi Kurang Nyaman: Desain bodi yang lebih kecil dapat menyebabkan pegangan kurang nyaman, terutama bagi fotografer dengan tangan besar.
- Pilihan Lensa Terbatas: Sistem mirrorless yang lebih baru memiliki pilihan lensa native yang lebih sedikit dibandingkan DSLR.
- Keterbatasan EVF: Meskipun EVF telah berkembang, masih terdapat jeda (lag) dan keterbatasan dalam kondisi cahaya rendah.
2. Jeff Ascough – Fotografer Dokumenter
Jeff Ascough, yang telah lama menggunakan sistem mirrorless seperti Leica M, mengakui keunggulan ukuran dan berat yang lebih ringan. Namun, ia menyatakan bahwa keunggulan tersebut belum cukup untuk menggantikan DSLR dalam waktu dekat, terutama karena kecepatan autofokus DSLR yang masih unggul.
3. Pengguna Reddit – Komunitas Fotografi
Beberapa fotografer di komunitas Reddit berbagi pengalaman mereka:
- Pengguna dengan Canon R6 menyatakan bahwa kamera mirrorless kurang andal dalam kondisi cahaya rendah, terutama saat memotret di lantai dansa yang gelap.
- Pengguna lain mencatat bahwa beberapa model mirrorless mengalami masalah fokus dan lag pada viewfinder dalam kondisi gelap.
Banyak keunggulan tapi ada kekurangan mendasar !
Kamera mirrorless memang menawarkan banyak keunggulan, tetapi juga memiliki kekurangan mendasar yang perlu dipertimbangkan serius sebelum membeli. Dalam dunia fotografi, tidak ada kamera yang benar-benar “sempurna”. Semua tergantung pada kebutuhan, gaya pemotretan, dan prioritas penggunanya.
Sebagai penulis dari kameradigital.co.id, saya selalu menyarankan pembaca untuk mencoba langsung perangkatnya sebelum membeli, dan jangan hanya tergoda tren. Kamera terbaik bukanlah yang tercanggih, tapi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.