Sebagai penulis senior di KameraDigital.co.id, saya telah menjajal beragam kamera dari berbagai era. Kali ini, saya kembali ke salah satu produk ikonik dari Fujifilm yang sempat mengguncang dunia fotografi mirrorless di tahun 2014: Fujifilm X-T1. Meski sudah tergolong “veteran”, kamera ini masih banyak diburu oleh para pecinta fotografi yang menginginkan kualitas dan estetika dalam satu paket.
Desain dan Ergonomi: Klasik yang Fungsional
Fujifilm X-T1 membawa desain retro dengan bodi magnesium alloy yang tahan cuaca. Kamera ini terasa solid dan ringan, cocok dibawa bepergian. Dial fisik untuk ISO, shutter speed, dan exposure compensation menjadi ciri khas X-T1 yang memanjakan fotografer manual.
Grip-nya cukup dalam untuk kamera sekecil ini, dan dengan tambahan optional vertical grip, handling jadi lebih mantap untuk pemotretan portrait.

Performa dan Kualitas Gambar
Mengandalkan sensor APS-C X-Trans CMOS II beresolusi 16,3 MP tanpa low-pass filter, Fujifilm X-T1 menyuguhkan kualitas gambar yang tajam dengan reproduksi warna khas Fuji yang mengesankan. Engine EXR Processor II membuat pemrosesan cepat dan responsif.
Dynamic range yang luas dan simulasi film seperti Velvia dan Astia memperkaya karakter gambar. Kamera ini juga menawarkan continuous shooting hingga 8 fps, cocok untuk street dan action photography.
Viewfinder dan Layar
Salah satu kekuatan X-T1 ada pada EVF (Electronic Viewfinder)-nya yang besar dan responsif dengan 2.36 juta titik dan lag time hanya 0,005 detik. Ini membuat pengalaman memotret terasa instan dan alami.
Layarnya sendiri menggunakan LCD 3 inci yang bisa di-tilt ke atas dan bawah, meskipun belum touchscreen. Untuk kebutuhan vlog dan selfie, jelas bukan target pasar kamera ini.
Autofokus dan Kinerja dalam Kondisi Minim Cahaya
Fujifilm X-T1 dilengkapi sistem autofokus hybrid yang menggabungkan contrast detection dan phase detection. Performa AF-nya cukup cepat untuk masanya, meskipun belum secepat model terbaru seperti X-T4 atau X-S20.
Dalam kondisi cahaya rendah, performanya tetap mumpuni hingga ISO 6400 tanpa noise yang signifikan. Untuk ISO tinggi di atas itu, noise mulai terlihat tapi masih dapat ditoleransi untuk keperluan non-cetak.

Tabel Spesifikasi Fujifilm X-T1
Spesifikasi | Detail |
---|---|
Sensor | APS-C X-Trans CMOS II 16.3 MP |
Image Processor | EXR Processor II |
ISO | 200-6400 (expandable to 100-51200) |
Burst Shooting | 8 fps |
Autofokus | Hybrid AF (77 poin) |
Viewfinder | 2.36M-dot OLED EVF |
Layar | 3.0″ Tilt LCD, 1.04M-dot |
Video | Full HD 1080p, 60 fps |
Wi-Fi | Ada |
Weather Sealing | Ya |
Berat | 440 gram (dengan baterai) |
Dimensi | 129 x 90 x 47 mm |
Kelebihan Fujifilm X-T1
- Desain retro dan kontrol manual yang intuitif
- EVF berkualitas tinggi dan responsif
- Kualitas gambar dan warna khas Fujifilm
- Body tahan cuaca dan ergonomi nyaman
Kekurangan Fujifilm X-T1
- Tidak ada touchscreen
- Autofokus kurang optimal untuk video
- Belum bisa merekam 4K
- Kapasitas baterai relatif kecil
Perbandingan: Fujifilm X-T1 vs Fujifilm X-T2 vs Sony A6000
Fitur/Model | Fujifilm X-T1 | Fujifilm X-T2 | Sony A6000 |
Resolusi | 16,3 MP | 24,3 MP | 24,3 MP |
ISO Maksimum | 51200 | 51200 | 25600 |
Video | 1080p @60fps | 4K @30fps | 1080p @60fps |
Autofokus | 49 titik | 325 titik | 179 titik |
Burst Shooting | 8 fps | 14 fps | 11 fps |
Touchscreen | Tidak | Ya | Tidak |
Weather Sealed | Ya | Ya | Tidak |
Harga Second (2025) | ~Rp 4,5 juta | ~Rp 7 juta | ~Rp 4 juta |
Dari tabel tersebut, jelas bahwa X-T2 membawa banyak peningkatan terutama di resolusi, sistem AF, dan kemampuan video. Namun dari segi harga, X-T1 tetap unggul sebagai pilihan ekonomis dengan performa yang solid. Dibanding Sony A6000, X-T1 menang dalam hal ketangguhan dan kualitas warna, meskipun A6000 unggul dalam kecepatan dan jumlah titik fokus.

Apakah Masih Layak Dibeli di Tahun Ini?
Jawabannya: ya, tergantung kebutuhan Anda. Bila Anda mencari kamera mirrorless dengan nuansa analog, kualitas gambar ciamik, dan harga yang makin terjangkau, Fujifilm X-T1 masih sangat layak dipertimbangkan.
Namun jika Anda butuh 4K, touchscreen, atau performa video tinggi, mungkin Anda perlu naik ke X-T2 atau X-T4. Meski begitu, untuk fotografi still image dan eksplorasi artistik, X-T1 tetap punya tempat istimewa di hati para fotografer.
Fujifilm X-T1 adalah kamera yang memadukan estetika klasik dengan kemampuan digital modern. Dengan harga bekas yang semakin ramah kantong, ini adalah pilihan ideal untuk fotografer pemula yang ingin “naik level” atau fotografer kawakan yang ingin kembali ke pengalaman memotret yang lebih intuitif.
Sebagai penulis di KameraDigital.co.id, saya bisa dengan yakin merekomendasikan X-T1 bagi siapa saja yang mencari kamera mirrorless berkualitas dengan jiwa retro dan performa mumpuni. Kamera ini bukan hanya alat, tapi juga pengalaman visual yang menginspirasi.